Terpenjara Perasaan

Ini tuh tentang rasa yang mungkin banyak dialami oleh orang-orang diatas muka bumi ini. Iya, tentang sebuah perasaan yang begitu menyiksa dan menyakitkan.
Karena akan mempengaruhi beberapa aktivitas yang bersumber dari suasana hati yang tidak menyenangkan.

Berawal dari kisah-kisah pertemuan yang terjalin cukup singkat, bahkan beberapa kasus ada yang telah menjalani dengan waktu yg cukup lama hingga akhirnya menghasilkan sebuah rasa. Iya, rasa yang aneh-aneh jika dipikir dengan logika. Pertemuan yang berawal dari satu kegiatan yang harus beberapa kali bertatap muka, hingga pertemuan yang tidak dengan tatapan, seperti halnya chating.

Setelah diawali dengan pertemuan pertama yang begitu menggoda, biasanya akan dilanjutkan dengan bentuk-bentuk perhatian kecil yang kelihatan sepele tapi membuahkan hasil. Umum dan basi, seperti hal yang menanyakan "Sudah makan apa belum?" atau "lagi apa sekarang?". Iya sesuatu yang kecil tapi bermakna.

Fase mencuri perhatian lebih tepatnya. Ketika semua dibombardir dengan perhatian yang bertubi-tubi, maka sekeras apapun perasaannya akan luluh lantak tak berdaya. Iya, disaat itulah dimana kondisi seseorang akan menjadi merasa ada sesuatu yang lebih dari yang pernah ia rasakan. Sesuatu pengalaman akan arti sebuah rasa dimana kehidupan di masa lalu yang telah lama ditempuh menjadi seolah-olah tidak berarti. Karena hal dan perhatian yang didapati saat ini membuatnya merasa jauh berarti, merasa lebih diutamakan, dan merasa disayang tentunya.

Lantas ketika semua ini sudah terjadi, apa yang akan terjadi? Seseorang akan dengan mudahnya menyerahkan apapun, melakukan apapun, dan menghancurkan segalanya. Terhipnotis, iya mungkin bisa dibilang demikian, karena perasaan yang ia alami akan menjadi satu pengorbanan yang tulus untuk bisa mencapai sebuah cinta.

Hahayyy.... Termakan sudah. Sekarang malah timbul janji-janji terhebat yang mungkin belum pernah ia dengar. Hingga akhirnya begitu sulit untuk dibedakan, mana ungkapan dan mana bentuk janji. OMG...! Apa yang sudah terjadi. Semua menjadi semakin terikat, semua semakin terbuka, dan tentunya perasaan semakin jauh menyelam ke dasar samudera hati. Tapi apakah ini fair? Iya... Segala kebahagiaan, kesenangan, dan cinta yang berlangsung abadi akan menjadi sebuah harapan-harapan baru.

Wajar ketika semua yang begitu indah bisa tampak seolah-olah nyata di depan kedua bola mata. Karena keindahan yang tergambar oleh imajinasi begitu real.

Semua berlalu seiring dengan waktu yang terus bergulir. Detik, menit, jam, hari... Bulan, dan Tahun juga berganti. Harapan itu dan kebersamaan itu terus terjadi.

Tapi satu dari masing-masing terlupa, bahwa sesungguhnya di dunia ini terbatasi oleh sebuah kata, yaitu waktu. Semua akan berakhir, semua akan kembali, semua akan menghilang dan semua bisa berganti.

Lambat laun akhirnya pudar juga, memudar seperti noda di baju, yang begitu perlahan namun pasti. Iya, semua tak bisa mengabadi, semua tidak mampu menjadi kekal. Karena itulah yang akan berlaku.

Sementara... Iya, hanya sementara. Tidak bisa lebih dari itu. Memungkiri itu semua sama seperti halnya memungkiri adanya Tuhan. Begitupun berharap tentang kebadian, sama seperti halnya menduakan Tuhan.

Ternyata memang akan berlaku sementara, dan semua bisa terganti.

Hingga tiba saatnya sebuah jalan perpisahan telah ada didepan mata. Mencegat langkah-langkah dihari kemarin untuk tidak dilanjutkan.

Impian itu tetap ada, bahkan mungkin akan selalu tetap digumamkan, karena sudah terlanjur menjadi senandung kalbu yang terus berada diantara hati dan kepala.

"Oh My God...." Iya hanya kata-kata yang sekarang sering terdengar, kata-kata yang akhirnya menjadi hantaman keras didalam batin. Kata-kata yang tadi terdengar lirih indah di waktu sebelumnya. Kini berubah menjadi kata-kata dengan makna tak berdaya, Kata yang seharusnya sudah menjadi bagian penghambaan kepada Sang Khalik.

Bayangkan, hampir.. dan hanya tinggal beberapa inchi, akhirnya harus pupus diujung jalan. Inilah kehidupan, karena semua yang diharapkan tidak selalu menjadi kenyataan. Walaupun semua telah dirinci dengan seksama, detail pun tergambar jelas, tapi harapan tetaplah harapan.

Satu sama lain akan terus saling menyalahkan, saling mengelu-elukan kesalahan, hingga janji-janji yang pernah terucap kini menjadi sebuah beban yang terus menghantui setiap malam. Iya, karena harapan dan mimpi itu tetap ada. Sekiranya mimpi itu tak pernah ada, tidak akan begitu terpukul ketika perpisahan ini hadir.

Menjauh perlahan dan mundur teratur. Hanya itu yang akan terjadi. Karena terbentur kenyataan yang dirasa begitu pahit dan begitu menyakitkan.

Akhirnya kembali Sang Waktu yang mengambil peran. Mimpi itu seolah-olah menjadi jauh dari kenyataan, hingga pada akhirnya harus tertutup oleh mimpi-mimpi yang baru. Impian akan masa depan yang baru, dan diiringi dengan kegiatan yang baru pula.

Saat-saat seperti itu hilangkah mimpi dan harapan sebelumnya? Tidak. Sedikit pun tidak pernah hilang, karena hanya akan tertimbun, dan disaat-saat tertentu bisa muncul kepermukaan. Iya, begitulah hebatnya manusia yang diciptakan Tuhan. Sebuah pengalaman akan tetap bisa diingat walaupun dengan dengan perasaan hancur dan terluka.

Orang yang tadinya begitu perhatian, kini telah berubah menjadi dengan mengabaikan. Entahlah, mungkin hanya kepalsuan yang dilakukan. Karena pada hakikatnya harapan dan mimpi yang telah tercipta begitu sulit untuk terhapus.

Untuk seseorang yang telah membaca tulisan ini. Aku yakin bahwa sesungguhnya rasa terbaik yang pernah ada tak akan pernah bisa terhapus. Sekalipun Engkau telah mengganti rasa ku dengan perasaannya. Mengganti cintaku dengan cintanya.

Seperti yang pernah terucap. Bahwa kebaikan akan terus bisa teringat jika masing-masing diantara kita masih memiliki seonggok hati.

Sudahlah. Karena sesungguhnya aku kamu dan dia sama-sama memiliki kehidupan yang harus terus berlangsung. Yang harus terus dibina bukan dibinasakan.

Cukuplah perasaan yang terpenjara ini mencurahkan isinya. Karena memang sudah seharusnya seperti ini terjadi dan tak bisa terelakkan.

Wassalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Iedul Fitri 1435 Hijriah

Harapan Di Puri KIara Delta

Surat Untuk Dia