SALAH SEMUA

Assalamu'alaikum.. Semoga para pembaca selalu diberikan kesehatan dan dimudahkan dalam segala urusannya. 

Baru bisa ada kesempatan nulis lagi. Udah lebih dari 3 tahun akhirnya baru bisa nulis lagi disini. Semoga apa yg ditulis disini bisa menjadi inspirasi buat yang membacanya. Aamiin.. 

Dalam senggang waktu tiga tahun terakhir, ternyata saya sebagai penulis mengakui bahwa selama ini terlena dalam keterpurukan. Memang belum banyak manuver yang bisa dilakukan. Hanya sekedar mencari kesenangan dan pengakuan diri aja. "Ya Allah... Sampai segitunya...." Iya, masih mempertahankan bahwa selama ini gw pindah dari Cikarang ke Serang itu adalah baik-baik aja dan asik-asik aja. Padahal, begitu banyak penyusutan aset yang telah terjadi. Pengakuan ini semoga membuka jalan pikiran dan pandangan gw kedepan. Ia, secara kasat mata orang lain akan beranggapan kalo kehidupan keluarga gw mapan dan baik-baik aja. Gak seperti yang orang lain lihat pada kenyataannya. Untuk menjalani kehidupan ini begitu berat. "Terima kasih untuk Ine yang selalu mendampingi selama ini, gak ada yg bisa mengerti keadaan kita selain dia".


Huffft.... 
Hampir dua minggu akhirnya bisa kerja lagi sama orang. Di perusahaan menengah, gak terlalu besar seperti sebelumnya. Tapi satu hal, ownernya sebaya. Iya sebaya, dengan pola pemikiran yang maju, akhirnya beliau bisa membangun perusahaannya sendiri. Padahal diawal beranggapan kalo si bos udah kaya dari lahir, ternyata salah. Beliau pernah termenung dipinggir jalan juga membayangkan orang lain yang pulang pergi kerja naik mobil pribadi, bahkan pernah membeli soto dengan kuah yang banyak karena untuk kebutuhan makan keluarganya. Ternyata salah pemikiran gw selama ini. Dia berangkat dari keluarga yang gak kaya, bahkan hinaan dan cibiran pernah dirasakannya. 

Iya, kondisi yang sama seperti yang gue alami saat ini. Sebagian keluarga mungkin menganggap rendah karena kondisi keluarga yang carut marut. Kekurangan secara financial udah pasti, padahal cash flow harian udah ditekan seminimal mungkin. Tapi tetap aja nggak merubah keadaan. 

Ternyata memang pola pikir yang salah. Pola-pola pemikiran pengusaha yang gak dimiliki setiap orang, bahkan hanya sebagian kecil orang yang mampu bisa melakukannya. 

"Terima kasih Bos, perbincangan sore tadi gw anggap sebagai cambukan keras buat kedepan. Gak ada yang bisa dilakukan selain belajar terus menerus kedepannya. Karena gw sadar, gw bukan apa-apa". Asli, masih banyak kekurangan yang disana-sini. Udah tiga tahun lebih waktunya dibuang sia-sia. Cita-cita tinggal cita-cita, pengen punya percetakan tapi gak bisa berusaha mencari tau ilmunya. Bahkan software aja gak ngerti, cuma sebatas utak-atik design di HP memang gak akan pernah bisa cukup. Harus bisa lebih. 

Bener yang tadi dibilang, "Setialah dengan yang kecil, karena suatu saat pasti akan menerima yang besar". Ternyata salah komplain ke Ine kalo ada order makanan jauh dengan pembelian kecil, seharusnya full service, karena pelanggan bisa aja repeat order dengan kuantitas yang jauh lebih besar. 

Saatnya menerapkan, from Zero To Hero, From nothing to something, mulai dari yang kecil karena langkah-langkah besar kemungkinan akan ada didepan mata suatu saat nanti. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Iedul Fitri 1435 Hijriah

Harapan Di Puri KIara Delta

Surat Untuk Dia